Mengenal Static Routing dan Dynamic Routing
Sunday, June 9, 2019
Add Comment
Routing adalah sebuah teknik dalam pengiriman paket data melalui jalur yang telah ditentukan berdasarkan table – table routing yang tersedia pada konfigurasi. Kemudian ada lagi yang disebut dengan istilah protocol routing yang merupakan aturan dalam penentuan pengiriman paket data tersebut dalam kasus ini tentunya ketika memasuki jaringan yang berbada maka akan bertemu dengan aturan yang berbeda pula, disinilah letak sebuah routing protocol.
Pada dasarnya routing pada sebuah perangkat cisco router telah include static routing dan dinamyc routing, dalam implementasinya static routing baik digunakan untuk network dengan skala yang kecil, akan tetapi jika menggunakan sebuah network yang besar tentu penggunaan static routing ini bukanlah hal yang dapat dilakukan, karena untuk melakukan konfigurasi pada network dengan skala yang besar tentu akan membutuhkan konfigurasi yang cukup rumit.
Static routing merupakan router yang memiliki informasi table routing secara statis yang di atur secara manual oleh administrator sebuah jaringan. Static routing merupakan sebuah pengaturan yang paling sederhana dan mudah untuk menentukan sebuah routing. Jika menggunakan static routing maka setiap route untuk forwarding data harus ditentukan secara manual dengan menambahkannya pada routing table yang ada pada jaringan tersebut.
Routing static menggunakan hop selanjutnya atau next hop untuk jaringan point to point atau point to multipoint. Berikut ini adalah beberapa keuntungan jika menggunakan static routing:
Karena dinamyc routing bekerja secara otomatis maka router dapat bekerja dengan dengan cara menempuh jalur terbaik untuk mengirimkan paket data pada jaringan, dengan demikian setiap administrator tidaklah perlu dengan repot-repot menntukan setiap alamat routing table pada setiap router-router yang ada pada jaringan. Dengan demikian seorang administrator tidaklah perlu repot dalam bekerja menentukan routing table.
Apabila didalam sebuah jaringan terdapat lebih dari 2 rute untuk mengirimkan paket data maka perlu menggunakan dinamyc routing, dimany routing ini dapat dibangun karena adanyainformasi routing yang dikumpulkan oleh sebuah protocol routing. Aturan ini telah diatur untuk bekerja mendistribusikan informasi secara dinamis mengikuti kondisi jaringan yang ada. Dengan demikian router dapat dengan cepat menentukan rute terbaik dalam mengirimkan paket data pada lalu lintas jaringan.
Dinamyc routing terbagi menjadi beberapa macam diantaranya sebagai berikut:
Untuk melihat perbedaan konfigurasi yang dilakukan pada static routing dan dynamyc routing anda dapat melihat link berikut:
Static routing menggunakan cisco packet trancer.
Routing information protocol.
Pada dasarnya routing pada sebuah perangkat cisco router telah include static routing dan dinamyc routing, dalam implementasinya static routing baik digunakan untuk network dengan skala yang kecil, akan tetapi jika menggunakan sebuah network yang besar tentu penggunaan static routing ini bukanlah hal yang dapat dilakukan, karena untuk melakukan konfigurasi pada network dengan skala yang besar tentu akan membutuhkan konfigurasi yang cukup rumit.
Static routing merupakan router yang memiliki informasi table routing secara statis yang di atur secara manual oleh administrator sebuah jaringan. Static routing merupakan sebuah pengaturan yang paling sederhana dan mudah untuk menentukan sebuah routing. Jika menggunakan static routing maka setiap route untuk forwarding data harus ditentukan secara manual dengan menambahkannya pada routing table yang ada pada jaringan tersebut.
Routing static menggunakan hop selanjutnya atau next hop untuk jaringan point to point atau point to multipoint. Berikut ini adalah beberapa keuntungan jika menggunakan static routing:
- Dari segi keamanan static routing lebih aman terhadap metode spoofing.
- Tidak menggunakan bandwidth pada setiap router.
- Administrator dapat memecahkan permasalah routing dengan cepat karena dapat dipastikan administrator mengetahui routing yang telah dikonfigurasi.
- Tidak adanya waktu pemrosessan pada CPU router.
- Router yang digunakan lebih murah dan efisien dari segi pembiayaan.
- Rentan terhadap penulisan routing table.
- Dalam penambahan network baru maka administrator haruslah menambahkannya pada routing table secara manual pada setiap router.
- Routing static tidak sesuai untuk network yang lebih besar.
- Seorang administrator diharuskan lebih memahami network dan bagaimana setiap router dihubungkan.
- Administrator diharuskan mengetahui semua alamat network yang terhubung pada jaringan.
Karena dinamyc routing bekerja secara otomatis maka router dapat bekerja dengan dengan cara menempuh jalur terbaik untuk mengirimkan paket data pada jaringan, dengan demikian setiap administrator tidaklah perlu dengan repot-repot menntukan setiap alamat routing table pada setiap router-router yang ada pada jaringan. Dengan demikian seorang administrator tidaklah perlu repot dalam bekerja menentukan routing table.
Apabila didalam sebuah jaringan terdapat lebih dari 2 rute untuk mengirimkan paket data maka perlu menggunakan dinamyc routing, dimany routing ini dapat dibangun karena adanyainformasi routing yang dikumpulkan oleh sebuah protocol routing. Aturan ini telah diatur untuk bekerja mendistribusikan informasi secara dinamis mengikuti kondisi jaringan yang ada. Dengan demikian router dapat dengan cepat menentukan rute terbaik dalam mengirimkan paket data pada lalu lintas jaringan.
Dinamyc routing terbagi menjadi beberapa macam diantaranya sebagai berikut:
- Routing information protocol (RIP)
- Internal gateway routing protocol (IGRP)
- Open shortest path first (OSPF)
- Enhanced internal gateway routing protocol (EIGRP) dan
- Border gateway protocol (BGP)
- Dalam konfigurasi administrator hanya menambahkan sebuah alamat network yang terhubung dengan router.
- Apabila terjadinya penambahan network maka hanya router bersangkutan yang dilakukan konfigurasi.
- Dapat digunakan untuk network dengan skala yang besar.
- Beban kerja router yang besar karena router seiap saat harus memperharui informasi routing dan mengirimkannya.
- Dalam troubleshooting cukup memakan waktu karena harus mencari sumber dari permasalahan pada jaringan.
- Setelah melakukan konfigurasi harus menunggu beberapa waktu karena setiap router harus mendapatkan semua alamat IP yang ada.
Static routingStatic routing | Dinamyc routing |
Router tidak dapat membagi informasi routing yang dimilikinya | Informasi routing dibagikan secara otomatis oleh router pada router lainnya dalam jaringan |
Table routing dibuat secara manual dengan menambahkan daftar jalur route | Routing table dibuat secara otomatis oleh perangkat router |
Tidak menggunakan protocol routing | Memiliki routing protocol contohnya RIP |
Untuk melihat perbedaan konfigurasi yang dilakukan pada static routing dan dynamyc routing anda dapat melihat link berikut:
Static routing menggunakan cisco packet trancer.
Routing information protocol.
0 Response to "Mengenal Static Routing dan Dynamic Routing"
Post a Comment